Apa Saja Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah? Ini Daftarnya

Ciri penyakit TBC yang sudah parah
Ciri penyakit TBC yang sudah parah

Ciri penyakit TBC yang sudah parah ada banyak. Jika ingin tahu info lengkapnya, maka simak artikel ini sampai tuntas!

Bagi yang belum tahu, TBC atau Tuberkulosis adalah sebuah penyakit yang menyerang berbagai organ dalam tubuh dan termasuk menular. Saat kondisinya dibiarkan, maka akan muncul ciri penyakit TBC yang sudah parah di berbagai bagian.

Daftar ciri ini bisa menjadi sebuah tanda bahwa kondisi badan memang harus segera diperiksakan. Oleh sebab itu, siapa pun harus paham ciri-cirinya agar tahu tentang kondisi diri sendiri dan orang sekitar.

Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah

Apabila dibuat daftar lengkapnya, sebenarnya ciri-ciri penderita TBC aktif ada banyak. Namun agar bisa dipahami dengan mudah, akan diberikan lima ciri utama yang sangat krusial. Berikut daftarnya:

Berat Badan Menurun

    Penyakit TBC sendiri disebabkan oleh sebuah bakteri yang bernama Mycobacterium Tuberculosis. Saat tubuh terserang bakteri ini, maka akan ada perlawanan ekstra dari berbagai jaringan tubuh agar bakteri ini tidak semakin menyebar.

    Namun sayangnya saat tubuh melakukan perlawanan, maka secara bersamaan berat badan tubuh juga menurun. Penurunan berat badan ini menjadi ciri utama yang paling mudah terlihat secara jelas.

    Apalagi biasanya penurunan berat badan ini terjadi secara drastis dan tidak perlahan atau sedikit-demi sedikit. Karena penurunannya drastis, maka bisa menjadi tanda utama bahwa TBC sedang dalam kondisi parah.

    Batuk Darah

      Ciri penyakit TBC yang sudah parah kedua adalah munculnya batuk darah. Saat bakteri menyerang tubuh secara maksimal, maka pembuluh darah dalam paru-paru akan pecah. Hal ini memang tidak terlihat secara nyata namun dampaknya bisa dirasakan.

      Salah satu dampak pecahnya pembuluh darah di paru-paru adalah batuk darah tersebut. Saat seseorang sudah mengalami ciri ini, maka kondisinya sudah tidak bisa ditolerir lagi dan harus segera mendapat tindakan lebih lanjut.

      Jadi jika sudah pernah batuk darah, maka jangan merasa hal tersebut adalah kondisi sepele. Batuk darah memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, namun salah satu yang paling memungkinkan adalah kondisi TBC.

      Demam Tinggi

        Lalu untuk ciri yang ketiga adalah demam tinggi. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat bakteri menyerang tubuh, maka sistem imun juga akan mengalami pelemahan. Hal ini akan menyebabkan beberapa kondisi.

        Salah satu kondisi yang mudah terjadi adalah demam tinggi. Saat seseorang demam tinggi karena TBC, maka artinya sistem imun sedang bekerja melawan bakteri. Lalu karena badan dalam kondisi rentan, maka demam tinggi mudah terjadi.

        Kondisi demam tinggi yang dibarengi batuk darah dan penurunan berat badan drastis tentu bukan kondisi yang wajar. Oleh sebab itu agar TBC cepat sembuh, maka segera pergi ke dokter untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

        Sesak Napas

          Poin ciri penyakit TBC yang sudah parah keempat adalah munculnya sesak napas. Hal ini bisa terjadi karena saat TBC menyerang, maka bakterinya membuat kondisi baru bernama efusi pleura.

          Bagi yang belum tahu, efusi pleura adalah kondisi saat ada penumpukan cairan. Lokasi penumpukan cairan tersebut adalah di antara paru-paru dan lapisan pembungkusnya sehingga sesak napas akan terjadi.

          Nyeri Punggung

            Ciri yang terakhir adalah munculnya nyeri punggung. Salah satu hal yang dirusak oleh bakteri TBC adalah tulang belakang. Jadi saat bakterinya sudah menyebar dan parah, maka bagian punggung juga akan terasa nyeri.

            Apabila kondisinya semakin parah, maka rasa nyeri tersebut akan terus bertambah dan lama-kelamaan bisa membuat penderitanya semakin kesakitan. Jadi ciri satu ini juga bisa menjadi pertanda utama.

            Kesimpulan

            Semua ciri penyakit TBC yang sudah parah tersebut memang harus dipahami oleh penderita maupun orang sekitarnya. Apabila sudah paham cirinya, maka akan lebih mudah mengidentifikasi secara dasar bagaimana kondisi penderita.

            Tinggalkan Balasan

            Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *